Kamis, 27 Agustus 2009

Sosialisasi PBB oleh Dispenda Kutim di Muara Ancalong.

Tanggal 25 Agustus 2009 yang lalu Pemerintah Daerah Kabupaten Kutai
Timur melakukan Safari Ramadhan 1430 H di Kecamatan Muara Ancalong.
Banyak kegiatan yang dilakukan, selain buka puasa bersama juga sholat
magrib berjamaah dimasjid Nurul Musyahadah Desa Kelinjau Ilir.
Sebelumnya siang harinya diisi kegiatan Penyuluhan Pajak Bumi dan
Bangunan oleh Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Kutai Timur.
Penyuluhan PBB tersebut diadakan bertempat di BPU GERDABANGAGRI
kecamatan Muara Ancalong dihadiri oleh para undangan diantaranya unsur
Kecamatan beserta jajaranya, Kepala Desa Kelinjau Ulu dan Desa
Kelinjau Ilir beserta stafnya, BPD, LPM, Ketua-ketua RT, Mahasiswa KKN
Unmul angkatan Ke XXXV tahun 2009, dan tokoh masyarakat lainnya.

Penyuluhan PBB tersebut dengan tiga orang narasumber diantaranya adalah :

1. Bapak Imanuel Englung. SE. Kasubbag Dinas Pendapatan Daerah
Kabupaten Kutai Timur.
2. Bapak Darsafani S.Sos. Msi.
Camat, Kecamatan Muara Ancalong.
3. Bapak Amat.

Ketiga Narasumber tersebut secara bergantian menyampaikan dan
menerangkan arti penting dan manfaatnya Pajak Bumi dan Bangunan.
Disamping penyuluhan dibuka juga tanya jawab mengenai penerapan PBB
dan kendalanya yang di hadapi dilapangan.

Dalam sosialisasi/penyuluhan PBB hal-hal yang dibahas diantaranya adalah :

1. Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan.
2. Obyek PBB.
3. Obyek PBB yang dikecualikan.
4. Subyek Pajak dan Wajib Pajak.
5. Cara Pendaftaran Wajib Pajak.
6. Dasar Pengenaan PBB.
7. Nilai Jual Obyek Pajak Tidak Kena Pajak.
8. Dasar Penghitungan PBB.
9. Tempat Pembayaran PBB.
10. Saat yang menentukan pajak terhutang.
11. Tarif dan perhitungan PBB.

Bapak Darsafani juga menambahkan sebelum menutup acara sosialisasi
ini, bahwa Pajak begitu penting sekali, hasil dari pajak selain untuk
membiayai pengeluaran rutin pemerintah (gaji dll) juga pengeluaran
pemerintah untuk pembangunan.

<az.m>.

Sabtu, 15 Agustus 2009

Foto-Foto Kegiatan Gotong Royong Rehap Gapura RT 02 DKU.



Foto-foto kegiatan gotong royong rehap gapura.
Warga, Mahasiswa KKN Unmul XXXV dan Karyawan PT. Natarida Energy (Ranyza Energy Group) di RT02 Desa Kelinjau Ulu Kecamatan Muara Ancalong, tanggal 14 dan 15 Agustus 2009.

Senin, 10 Agustus 2009

KKN UNMUL Angkatan XXXV tahun 2009 di RT 02 DKU.

Tema KKN UNMUL Angkatan XXXV Tahun 2009:
" Melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mulawarman Angkatan XXXV
Tahun 2009 Kita Tingkatkan Peran Mahasiswa Dalam Pemberdayaan
Masyarakat".
(Sumber: Korwil KKN Unmul).

Pada hari kamis tanggal 23 Juli 2009 yang lalu sebagian
kecil dari kegiatan mereka, Adik-Adik dari Mahasiswa KKN UNMUL
Angkatan XXXV Tahun 2009 melakukan sensus / pemutakhiran data dasar
warga di RT 02 Desa Kelinjau Ulu.
Pemutakhiran data dasar warga ini bertujuan memperbarui dan menambah
data dasar warga yang lalu, dan untuk kepentingan banyak pihak,
terutama Pemerintah Desa Kelinjau Ulu.

Dalam melakukan sensus
banyak hal yang ditemui dilapangan misalnya keramah tamahan warga RT
02 Desa Kelinjau Ulu, selain ada juga diantaranya, salah satunya yang
kurang berkenan menerima kehadiran Adik-Adik KKN dirumahnya dengan
sesuatu alasan tak jelas.
Untuk itu kami selaku dan mewakili warga RT 02 Desa Kelinjau Ulu
sekirannya atas penyambutan warga kami yang kurang berkenan tersebut.,
kami mohon maaf.

Kami senang sekali dengan kehadiran Adik-Adik dari KKN
Mahasiswa Unmul ini, dapat membantu Pemerintah Desa dan Warganya
yang pada intinya adalah Pemberdayaan masyarakat.
Terimakasih untuk Adik-Adik Mahasiswa KKN UNMUL Angkatan
XXXV tahun 2009 atas peran sertanya di Desa dan dimasyarakat, semoga
apa-apa yang kita kerjakan dan kita lakukan dengan niat yang baik dan
ikhlas, akan membuahkan hasil yang baik pula.....
Amiin...

Gotong Royong Kebersihan Lingkungan RT 02 Desa Kelinjau Ulu.

Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik
Indonesia yang ke - 64 tahun 2009 ini, untuk mengisi diawal
peringatan salah satu kegiatan yang kita lakukan adalah kegiatan
gotong royong kebersihan lingkungan khususnya di RT 02 Desa Kelinjau
Ulu Kecamatan Muara Ancalong.
Dan bertepatan pula dengan akan datangnya bulan suci Ramadhan 1430
H, maka dalam hal ini perlunya untuk dilakukan kegiatan tersebut
agar lingkungan lebih bersih, rapi, asri, dan indah.

Kegiatan ini adalah semata- mata inisiatif para warga dan terutama
para karyawan PT. Natarida Energy (Ranyza Energy Group) yang sudah
berada sejak beberapa waktu yang lalu di RT 02 Desa Kelinjau Ulu.
Kegiatan ini sudah dilakukan sejak tanggal 9 kemarin sampai dengan
hari ini dan yang menjadi target pembersihan adalah Jln. Pelita (jalan
ke 2) dan Jln. Wira Benu (jalan pertama) RT 02 Desa Kelinjau Ulu.
Kegiatan ini pula mungkin akan tetap berlanjut secara berkala diwaktu
yang akan datang, walaupun tidak hanya pada peringatan hari-hari besar
saja.

(az.m).

Minggu, 09 Agustus 2009

Simpan Pinjam Perempuan (SPP) PNPM-MP di Desa Kelinjau Ulu.

Program Simpan Pinjam (SPP) yang di selenggarakan oleh
PNPM-MP di Desa Kelinjau Ulu Kecamatan Muara Ancalong banyak menarik
minat sejumlah Ibu-ibu di Desa tersebut.
Menurut Pj. Kepala Desa Kelinjau Ulu, Bapak Sudirman, bahwa
keberadaan program yang baik dan dinilai sangat strategis ini menjadi
wadah penanggulangan kemiskinan, ujarnya disela-sela sosialisasi
PNPM-MP.
Selain melibatkan masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan
dan pengawasan kegiatan PNPM-MP, masyarakat juga terlibat dan berperan
dalam pengembangan ekonomi kerakyatan melalui kelompok usaha produktif
yang dikenal dengan Simpan Pinjam Perempuan (SPP) PNPM-MP.
Simpan Pinjam Perempuan diperuntukan untuk kelompok
perempuan Rumah Tangga Miskin (RTM) yang produktif dengan memberikan
keleluasaan kepada masyarakat untuk memanfaatkan potensi dan
kapasitas yang dimiliki, seperti kegiatan industri rumah tangga/aneka
usaha (home industri), perdagangan dan jasa.
Simpan Pinjam Perempuan yang lebih dikenal SPP pada program
ini menurut ketua TPK Desa Kelinjau Ulu Bapak Ideham, ini sangat
membantu masyarakat untuk mendapatkan akses bantuan pinjaman dana
dengan jasa pengembalian (bunga) dan pencairan yang mudah.
Caranya cukup dengan membentuk kelompok yang terdiri dari kaum
perempuan yang memiliki rencana untuk pengembangan usaha serta
menunjukan identitas yang bersangkutan berupa (KTP) atau surat
keterangan domisili dan mengisi formulir yang sudah disiapkan dalam
bentuk proposal pinjaman.
Simpan Pinjam Perempuan sangat ditunggu-tunggu oleh kelompok
perempuan. Banyak warga yang ingin memanfaatkan dana tersebut untuk
pengembangan usaha dan perluasan lapangan kerja.

<az.m>

Foto-Foto Senior 1

Sabtu, 08 Agustus 2009

Asal Nama Muara Ancalong

Muara Ancalong adalah kecamatan tertua di Kabupaten Kutai
Timur Provinsi Kalimantan Timur.
Menurut legenda nama Muara ancalong berasal dari kata :
MUARA=(akhir dari aliran sungai menuju....),
ANCAK=(tempat sesajian, tempat persembahan, tempat jamuan), dan
LONG=(Sungai).
Kata MUARA seperti yang telah kita ketahui adalah akhir
dari aliran sungai atau pertemuan antara sungai kecil ke sungai yang
lebih besar, (Posisi : simpang dua sungai Muara Kelinjau dan sungai
Muara Wahau).
Dan kata ANCAK dalam pengartian adalah tempat atau wadah, sejenis
nampan pesegi empat untuk meletakan sesuatu berupa sesajian sebagai
persembahan kepada roh-roh (hal-hal yang gaib-gaib).
Sedang kata LONG menurut bahasa (Bahau/Modang) adalah Sungai.
Jadi dalam hal ini Muara Ancalong adalah Muara sungai yang
menjadi lokasi/tempat memberi sesembahan/sesajian kepada hal-hal yang
gaib-gaib untuk dimintai pertolongan dan lindungan pada jaman dahulu
kala.
Berkaitan dengan asal muasal nama Muara Ancalong adalah
bahwa dulunya jauh-jauh hari sebelum masuknya agama,, kepercayaan
yang dianut penduduknya adalah Animisme. Ini kadang masih terlihat
hingga sekarang dari golongan kecil dan dalam jumlah yang relatif
kecil, cuma sudah dikemas sedemikian rupa sehingga berwujud keacara-
acara / ritual-ritual adat yang bernuansa budaya., seperti belian,
kenjong, jamuan, dll. (ritual pengobatan dan meminta bantuan kepada
yang gaib-gaib).
Jadi kita dapat menarik suatu kesimpulan bahwa diwilayah
Muara Ancalong dulunya dihuni oleh etnis Bahau/Modang, dan Ini
terbukti dilihat dari nama-nama sungai,
contoh : Long Le'tek (wilayah Desa Kelinjau Ulu), Long Sek (wilayah
Desa Kelinjau Ulu), Long Nah berikut Telok Be'leh (kuburan tua suku
Bahau/Modang) sekarang dengan nama Teluk Baru, Long Pok (wilayah trans
HTI long nah), Long Pak, Long Tesak, Long Bento', Melan, dll.
Etnis Kutai boleh dikatakan juga penduduk asli karena sudah
ada sekian abad yang lalu. Dan masuk dari arah selatan (dari kerajaan
Ingmartadipura dan Kartanegara), sedang untuk etnis Kenyah masuk dari
arah Utara yang berasal dari Apokayan (wilayah Bongan/ Kab. Bulungan).
Misalnya : Long Gemar/Gemar Baru (Kenyah Ma' Jalan), Long Pejeang,
Long Lees dan Long Nyelong (Kenyah Ma' Baam) sedang Mekar Baru (Kenyah
Ma' Bakung).
Sejak dulu bahwa semua wilayah ini menjadi wilayah
kekuasaan kerajaan kutai Ingmartadipura dan Kartanegara.
Namun pada kenyataannya walaupun beda etnis/suku, beda agama
atau kepercayaan sejak berabad-abad yang lampau tetap berbaur menjadi
satu, hidup berdampingan, hormat menghormati, saling isi mengisi,
karena Bhineka tunggal Ika sudah ada dan menjadi tradisi masyarakat
Bahau/Modang, Kutai dan Kenyah. (etnis Punan sebenarnya dalam hal ini
ada di pedalaman kutai, namun mereka hanya terdiri dari kelompok-kelompok
kecil saja, dan tidak menetap, dengan alasan ladang berpindah dan berburu).
<az.m>